Selasa, 22 Desember 2009

AL-QUR'AN : PARADIGMA IPTEK DAN KEHIDUPAN

Al-Qur'an sesungguhnya untuk kehidupan, yang setip saat harus kita buka dan baca untuk mendapatkan arti dan makna tentang kehidupan, karena ia merupakan hudan linnas, kamus petunjuk kehidupan manusia. Kamus kehidupan yang memuat kata-kata kunci yang sangat bermanfaat dalam komunikasi dengan Allah, alam , manusia, bahkan dengan egonya sendiri sebagai ego terbatas, untuk meraih kualitas spiritual dalam bentuk taqwa.
Persepsi masyarakat terhadap al-Qur'an dewasa ini masih belim sesuai dengan petunjuk al-Qur'an. Al-Qur'an sebagaikacamata kehidupan untuk membaca alam mikro dan makro, ternyata hampir kurang berfungsi pada kurun ini. Kitab yang berumur empat belas abad ini dianggap sebagai "dokumen lama" yang kehilangan ruhnya. Al-Qur'an menjadi penghuni pojok masjid. Bahkan berada di atas lemari yang penuh debu, menjadi benda sakral penangkal bala. Potongan-potongan ayatnya menghias dinding rumah dan musium dalam gaya kaligrafi. Menjadi simbol-simbol berbentuk kodok dan membiakan uang alias riba. Padahal seharusnya al-Quran adalah huan linnas, yakni rujukan kehidupan seluruh umat manusia.
Masyarakat dewasa ini dalam bertingkah laku, berilmu pengetahuan, berpolitik, ekonomi, sosial, pendidikan, seni, dan dalam dimensi kehidupan yang lain, tidak lagi menjadikan al-Qur'an sebagai rujukan. Yang meeka gunakan adalah kitab-kitab pseudo yang terdapat dalam buku-buku iptek yang memuat pandangan-pandangan hidup kapitalis, sosialis,komunis, sekularis, materialis, zionis dan iblis. Buku-buku seperti itu judulnya manusiawi,sedangkan isinya materialis, yang jika kita simpulakan, arahnya mengandung benih-benih ateisme. Inilah yang menjadi petunjuk iptek dalamsegala sektor kehidupan dewasa ini.
Namun, masih ada sebagian umat yang sadar akan petunjuk Allah SWT serta bersedia memakai al-Qur'an sebagai referensi kehidupan dan itek karena meyakini bahwa al-Qur'an adlaha sumber kebenaran yang mutlak yang tidak ada keraguan padanya dan menjadi pedoman untuk seluruh umat manusia di semesta ini. Kita meyakini bahwa al-Qur'an, selain mampu menyelami masa silam dan muncul di permukaan kehidupan sekarang ini, juga mampu menjangkau massa depan, era globalisasi, era komunikasi, dan informasi.
Al-Qur'an adalah kitab tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan yang mampu memberi petunjuk kepda kita untuk mengembangkan diri dalam rangka mengenal hakikat ciptaan Allah SWT. Al-Qur'an mengisyaratkan formula-formula iptek yang cemerlang di alam semesta yang belum tertangkap seluruhnya oleh manusia. Lautan yang ada sekarang, di tambah tujuh kali lautan lagi sebagai tinta untuk menguraikan ilmu Allah, tidaklah cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar