Selasa, 15 Juni 2010

TAFSIR AYAT 110 SURAT AL-KAHFI

TAFSIR AYAT 110 SURAT AL-KAHFI
Oleh: Abdul Muiz

قل انما انا بشر مثلكم يوحي الي انما الهكم اله واحد فمن كان يرجوا لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولايشرك بعبادة ربه احدا

Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan perbuatan yang baik dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (QS. Al-Kahfi: 110)
Pada Kebiasaanya pada diri manusia itu ada kecenderungan berprilaku atau bersifat Hewani, maka dalam ayat ini disebutkan dengan menggunakan kata (بشر), Bukan ( انسان ), perbedaan antara kata بشر dan انسان adalah apabila بشر kecenderungan kepada hal-hal yang bersifat fisik atau berkulit sedangkan انسان lebih menunjukkan pada hal-hal yang bersifat kejiwaan.
Dalam tafsir ayat ini disebutkan bahwa kita sebagai manusia biasa terdapat suatu kesamaan dan perbedaan dengan Nabi,) مثلكم) yaitu sama-sama manusia ( (بشر tetapi ada pada diri Nabi sisi kelebihannya yaitu diberi Wahyu, dengan menggunakan kata (يوحي) mabni majhul yang berarti diberi wahyu bukan mendapatkan wahyu, dalam hal ini Nabi diberikan Wahyu oleh Allah sebagai tugas yang diembannya untuk disampaikan pada umatnya.
Dalam kandungan tafsir ayat ini juga terdapat suatu kemungkinan bagi manusia biasa untuk dapat bertemu dengan Tuhannya dialam dunia ini, Manusia bisa saja bertemu dengan Allah di dunia, hal ini sesuai dengan makna firman Allah:

فمن كان يرجوا لقاء ربه
“Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya,”
Tapi bukan berarti bertemu dengan Tuhannya secara nyata atau dengan penglihatan mata telanjang, akan tetapi manusia dapat berjumpa dengan Tuhannya dengan beberapa cara yakni dengan cara menggunakan mata batinnya pada saat melakukan Shalat dalam keadaan khusyu’, keterangan potongan ayat tersebut di atas ada korelasinya dengan ayat:

الذين يظنون انهم ملقواربهم وانهم اليه راجعون
Artinya: (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah: 46)
Hal yang sangat aneh apabila manusia kelak di akhirat nanti menginginkan bertemu dengan Tuhannya, tapi di dunia ini tidak pernah bertemu dengan Allah, Jadi tidak akan mungkin seseorang akan bertemu dengan Allah kelak di akhirat nanti apabila di dunia ini ia belum pernah bertemu dengan Allah dengan mata batinnya dalam shalatnya yang khusya’. Maka manusia dituntut untuk selalu berbuat kebaikan dan berkarya yang baik lagi bermanfaat sebagai suatu target dan tujuan dalam penghambaan terhadap Allah.
فليعمل عملا صالحا ولايشرك بعبادة ربه احدا

“Maka hendaklah ia mengerjakan perbuatan yang baik dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya"
Dalam hidup ini kita dianjurkan untuk selalu berbuat baik kepada sesamanya dan hendaknya mempunyai suatu karya terbaik yang dapat selalu dikenang, dimanfaatkan dan dirasakan oleh semua orang sebagai suatu perwujudan pengabdian diri manusia terhadap Tuhannya, yang merupakan suatu target dalam hidup didunia untuk mengabdi kepada Allah. Semoga kita semua sebagai makhluk yang baik selalu berbuat baik untuk dunia ini dan dapat mempunyai suatu karya yang dapat dikenang dan dimanfaatkan oleh sesamanya. amiiin
Hasbunallah.
(Tulisan ini resume dalam perkuliahan mata kuliah Tafsir Aqidah 2, yang disampaikan oleh: KH.Syarif Rahmat RA, SQ, MA.

1 komentar:

  1. ayat ini adalah ayat mujarab buat membangunkan kita kalau kita menginginkan perjumpaan dengan Alloh (shalat tahajud dsb). karena dalam ayat ini ada rahasianya.

    BalasHapus